GBI Gema Golgota

Selasa, 30 April 2013

Senin, 29 April 2013


ORANG YANG MENANTIKAN TUHAN (2)
Baca:  Yeremia 29:1-14

"
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  Yeremia 29:11


ORANG YANG MENANTIKAN TUHAN (1)
Baca:  Yesaya 40:12-31

"...
orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."  Yesaya 40:31

Jumat, 26 April 2013

Kamis, 25 April 2013

Selasa, 23 April 2013

Minggu, 21 April 2013

Artikel 21 April 2013


FEBE: Teladan Wanita Kristen

Baca: 
 Roma 16:1-2

"Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri."  Roma 16:2b

Hari ini, 21 April merupakan salah satu hari bersejarah bangsa Indonesia.  Ya....kita memperingati hari Kartini.  Kartini adalah nama seorang wanita yang dianggap sebagai pelopor gerakan emansipasi wanita di Indonesia, suatu usaha menuntut persamaan hak kaum wanita terhadap pria di segala bidang kehidupan.  Emansipasi ini bertujuan memberi wanita kesempatan belajar, bekerja dan berkarya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.  Dialah R.A. Kartini yang lahir di Rembang (Jepara) 21 April 1879, sang pelopor.  Setelah menamatkan Sekolah Dasar Kartini tidak diperbolehkan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.  Ia dipingit karena hendak dinikahkan.  Meski demikian hal itu tidak menyurutkan niat Kartini muda untuk terus belajar.  Ia tetap rajin membaca buku-buku untuk menambah pengetahuan.  Kartini menjadi seorang yang maju pola pikirnya sehingga ia pun rindu para wanita Indonesia berpikiran maju seperti dirinya.  Kartini juga sering menulis surat kepada teman-temannya yang ada di negeri Belanda, salah satunya adalah JH Abendanon.  Surat-surat yang dikirim Kartini dikumpulkan dan dibukukan serta diberi judul 'Habis Gelap Terbitlah Terang' oleh JH Abendanon.  Inilah sekelumit tentang Kartini.  Berkat perjuangannya, wanita-wanita indonesia tidak lagi terbelakang.  Wanita tidak lagi hanya berperan di seputar rumah dan dapur tapi di segala bidang kehidupan yang ada.  Mereka memiliki hak-hak yang sama dengan pria.  Kini wanita bisa berprofesi apa pun asal mereka mampu.

     Pada kesempatan ini mari kita belajar dari salah satu wanita yang tercatat dalam Alkitab yang patut kita teladani: 
 Febe, yang berarti 'berseri-seri atau bersinar'.  Sesuai dengan arti namanya, kehidupan Febe bersinar dan menjadi teladan bagi banyak orang.  Ia adalah seorang pelayan Tuhan di Kenkrea, sebuah kota pelabuahan di sebelah timur Korintus.  Sebagai pemimpin jemaat Febe membuktikan bahwa dia memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan kaum pria.  Bila dilihat dari namanya Febe bukanlah seorang Yahudi, tapi ia orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan hidupnya telah diubahkan.  Febe bukan hanya percaya saja, tapi juga memiliki komitmen untuk melayani Tuhan.  Keberadaannya sebagai pelayan jemaat adalah bukti bahwa Febe bukanlah orang Kristen yang biasa-biasa saja, tapi dia seorang Kristen yang 'di atas rata-rata', sehingga ia pun dipercaya untuk menjadi pemimpin.

     Selain sebagai pemimpin, Febe adalah sosok pribadi yang dikenal murah hati.  Ia suka membantu orang lain dan juga pekerjaan Tuhan yang diakui juga oleh Paulus, 
 "...ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri."  Adakah kita punya kemurahan hati seperti Febe ini?  Ada tertulis,  "Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri."  (Amsal 11:7).  Itulah sebabnya rasul Paulus mendorong agar orang-orang percaya di Roma menyambut dan menerima kehadiran Febe dengan baik, bahkan "...berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya."  Febe pun menuai apa yang telah ditaburnya!  Sungguh,  "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,"  (Amsal 14:23).

Selagi ada kesempatan mari kita giat melayani Tuhan, sebab apa pun yang kita perbuat bagi Tuhan dan juga sesama itu tidak akan pernah sia-sia!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 April 2013 -

Jumat, 19 April 2013

Rabu, 17 April 2013

Selasa, 16 April 2013

Senin, 15 April 2013

Sabtu, 13 April 2013

Jumat, 12 April 2013

Kamis, 11 April 2013

Selasa, 09 April 2013

Senin, 08 April 2013

Kamis, 04 April 2013

Senin, 01 April 2013

Article


PERSEMBAHAN YANG HIDUP

Baca:  Roma 12:1-8

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."  Roma 12:1

Sekarang bukan waktunya untuk terlena, melainkan waktu untuk sadar dan berhati-hati.  Saat ini adalah waktu bagi kita untuk mengalahkan dan menyelesaikan masalah kehidupan serta kegelisahan kita dengan bermodalkan iman kepada Tuhan Yesus.  Kehidupan yang indah ini harus dijalani dalam langkah iman sesuai dengan apa yang akan diajarkan oleh Tuhan kita melalui firmanNya.  Oleh Roh Kudus kita dimampukan untuk tetap kuat melangkah menjalani hari-hari dalam kehidupan ini dan dalam menunggu kepenuhan harapan dan kebenaran.  Oleh karena itu sesuai dengan tujuan dan kehendakNya melalui Yesus Kristus, Allah memanggil kita untuk menjadi anak-anakNya serta memuji rahmatNya yang mulia yang diberikan kepada kita secara cuma-cuma.

     Sebagai umat yang telah ditebus oleh darah Kristus sudah seharusnya kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, karena ini adalah langkah iman kita untuk merespons kasih dan pengorbananNya;  mempersembahkan tubuh kita untuk dipakai sebagai senjata kebenaran dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus, sebab  "Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut."  (Roma 8:2).  Jika kebiasaan-kebiasaan manusia lama kita telah diubahkan menjadi kehidupan baru yang kudus, kita akan memiliki kehidupan yang sejati dalam kelimpahan oleh karena Kristus.  Oleh Roh kudus kita dilahirkan kembali.  "Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.  Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa."  (Roma 6:6-7).  Dengan demikian  "...kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru."  (Roma 6:4).  Ingatlah bahwa di dalam Kristus kita ini adalah ciptaan baru!

     Selama kita masih hidup dalam daging dan menuruti segala keinginannya, kita belum layak disebut sebagai saksi-saksi, padahal Tuhan memanggil kita untuk menjadi terang dunia, yang menyinari setiap orang di sekitar kita;  dan terang kita itu harus memancar serta bercahaya di tengah-tengah dunia yang gelap ini sehingga mereka pun melihat perbuatan-perbuatan baik kita dan memuliakan Bapa di Sorga.  Jika perbuatan baik kita tidak bisa dilihat oleh orang lain, bagaimana kita bisa menjadi terang bagi mereka?

Kita harus menjalankan hidup dalam kasih, sama seperti Kristus telah mengasihi dan memberikan diriNya untuk kita sebagai persembahan yang berbau harum di hadapan Allah.

Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 April 2013 -