HEBRON: Upah Kesetiaan Kaleb (1)
Baca: Ulangan 1:34-40
"kecuali Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN." Ulangan 1:36
"kecuali Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN." Ulangan 1:36
Sampai hari ini masih ada orang yang berpikir bahwa mengikut Tuhan dengan setia tidak ada untungnya sama sekali. Mereka berkata tidak usah rajin-rajin amat ke gereja, tidak usah terlalu suci, yang biasa-biasa aja; tidak ada untungnya. Mereka menyodorkan bahwa hidup mereka tidak ada peningkatan, tetap saja. Sementara orang-orang di luar sana hidupnya baik-baik saja dan happy. Benarkah?
Kepada jemaat di Korintus Rasul Paulus mengingatkan, "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Jadi "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan," (Amsal 14:23).
Kaleb, yang begitu setia mengiring Tuhan, adalah salah satu dari dua belas orang pengintai yang diutus Musa untuk memata-matai negeri Kanaan selama empat puluh hari lamanya. "Aku berumur empat puluh tahun, ketika aku disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-Barnea untuk mengintai negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya. Sedang saudara-saudaraku, yang bersama-sama pergi ke sana dengan aku, membuat tawar hati bangsa itu, aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati." (Yosua 14:7-8). Ketika sepuluh pengintai dikuasai oleh rasa pesimis serta putus asa, Kaleb dan Yosua justru menunjukkan sikap hati yang berbeda. Keduanya memiliki iman yang teguh sehingga tidak terpengaruh oleh keadaan yang ada. Dalam Ibrani 11:1 dikatakan bahwa "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Kaleb dan Yosua sangat percaya bahwa negeri yang diintainya itu dapat ditaklukkan dan akan diberikan kepada bangsa Israel. Hal ini membuat mereka dicemooh dan dimusuhi oleh banyak orang. Namun inilah harga yang harus dibayar! Tertulis: "...segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel." (Bilangan 14:10). Tuhan tidak tinggal diam, Ia menunjukkan kuasaNya dengan melindungi Kaleb dan Yosua. (Bersambung)
Disadur dari Renungan Harian Air
Hidup, edisi 1 Juni 2013 -
0 komentar:
Posting Komentar