Baca: Wahyu 22:6-17
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Kita patut bersyukur kepada Allah, oleh karena iman kita di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan secara cuma-cuma. Tertulis: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," (Efesus 2:8). Jadi kita harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang baik di dalam diri manusia yang membuat kita layak untuk diselamatkan. Keselamatan yang kita terima itu bukan karena kita melakukan perbuatan baik. "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita," (2 Timotius 1:9). Jadi "...jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:9). Setiap kita yang telah beroleh kasih karunia ini (keselamatan) wajib untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya (baca Efesus 2:10).
Untuk selanjutnya, masih ada upah yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang percaya. Namun upah akan diberikan bagi mereka yang bekerja bagi Tuhan, "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." (Matius 16:27). Marilah kita mengerjakan keselamatan yang telah kita terima itu dengan ketaatan, dan gunakan waktu yang ada untuk bekerja bagi Tuhan dan melayani Dia. Hendaknya yang mendorong dan memotivasi kita untuk berkarya bagi Tuhan bukan semata-mata karena upah, melainkan karena kita mengasihi Tuhan yang rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa-dosa kita. Jerih lelah kita untuk melayani Tuhan itu tidak akan pernah sia-sia. Sekecil apa pun yang kita perbuat kepada salah seorang yang kecil di bumi dan juga untuk Kerajaan Allah, Tuhan berkata, "Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." (Matius 10:42b). Rasul Paulus juga menyatakan, "Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri." (1 Korintus 3:8).
Sudahkah kita menjadi kawan sekerja Allah? "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). (Bersambung)
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Kita patut bersyukur kepada Allah, oleh karena iman kita di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan secara cuma-cuma. Tertulis: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," (Efesus 2:8). Jadi kita harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang baik di dalam diri manusia yang membuat kita layak untuk diselamatkan. Keselamatan yang kita terima itu bukan karena kita melakukan perbuatan baik. "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita," (2 Timotius 1:9). Jadi "...jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:9). Setiap kita yang telah beroleh kasih karunia ini (keselamatan) wajib untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya (baca Efesus 2:10).
Untuk selanjutnya, masih ada upah yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang percaya. Namun upah akan diberikan bagi mereka yang bekerja bagi Tuhan, "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." (Matius 16:27). Marilah kita mengerjakan keselamatan yang telah kita terima itu dengan ketaatan, dan gunakan waktu yang ada untuk bekerja bagi Tuhan dan melayani Dia. Hendaknya yang mendorong dan memotivasi kita untuk berkarya bagi Tuhan bukan semata-mata karena upah, melainkan karena kita mengasihi Tuhan yang rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa-dosa kita. Jerih lelah kita untuk melayani Tuhan itu tidak akan pernah sia-sia. Sekecil apa pun yang kita perbuat kepada salah seorang yang kecil di bumi dan juga untuk Kerajaan Allah, Tuhan berkata, "Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." (Matius 10:42b). Rasul Paulus juga menyatakan, "Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri." (1 Korintus 3:8).
Sudahkah kita menjadi kawan sekerja Allah? "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). (Bersambung)
Disadur dari Renungan Harian Air
Hidup, edisi 14 September 2013 -
0 komentar:
Posting Komentar