HATI YANG MENGASIHI: Dasar Pelayanan
Baca: Yohanes 21:15-19
"Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Yohanes 21:17
"Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Yohanes 21:17
Seiring berjalannya waktu, di mana banyak sekali problematika hidup terjadi, gairah dan kasih seseorang kepada Tuhan pun acapkali menjadi luntur dan memudar. Meski secara kasat mata tampak rajin ke gereja dan aktif melayani pekerjaan Tuhan bisa saja hal itu hanya sebatas menjalankan kewajiban, rutinitas atau tuntutan profesi saja; atau kita melakukan itu semua karena berharap mendapatkan upah, pujian dan hormat dari manusia. Pelayanan yang dilakukan tanpa kasih dan disertai motivasi yang tidak benar pasti tidak akan bertahan lama. Begitu terbentur oleh masalah, gesekan, konflik, tantangan dan ujian sedikit saja kita akan mudah sekali kecewa dan putus asa.
Jemaat di Efesus secara kasat mata bukanlah jemaat yang adem ayem atau pasif, tapi mereka adalah jemaat yang aktif, super sibuk dan tampak sibuk dengan berbagai aktivitas pelayanan, "Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu." (Wahyu 2:2). Bukan hanya itu, "...engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah." (Wahyu 2:3). Kurang apakah mereka? Namun dengan tegas Tuhan mencela mereka karena mereka telah meninggalkan kasih yang mula-mula. Jikalau kita melayani Tuhan tanpa kasih, maka pelayanan kita tidak akan berkenan di hati Tuhan.
Yang Tuhan kehendaki adalah kita tetap memelihara kasih yang semula kepadaNya supaya kita menjadi berkat dan berdampak bagi orang lain. Jika tidak, Tuhan "...Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya," (Wahyu 2:5). Apa maksudnya? Tanpa didasari kasih kepada Tuhan, segala perbuatan baik, jerih lelah, semangat dan ketekunan kita dalam melayani pekerjaan Tuhan tidak akan bersinar seperti kaki dian. Pelayanan kita tidak akan berdampak bagi orang lain. Pelayanan yang dikehendaki Tuhan adalah pelayanan yang didasari hati yang mengasihi Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan bertanya kepada Petrus sejauh mana ia mengasihiNya sampai tiga kali.
"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu," Amsal 3:3-4
Disadur dari Renungan Harian Air
Hidup, edisi 16 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar