BELAJAR DARI BARTIMEUS (1)
Kisah tentang Bartimeus tidaklah asing bagi orang Kristen. Namun seringkali kita hanya tahu secara garis besarnya saja yaitu Bartimeus yang buta disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Tidak lebih dari itu! Padahal bila kita teliti lebih dalam lagi ada banyak hal yang kita pelajari dari Bartimeus ini.
Secara manusia Bartimeus bisa dikatakan sebagai orang yang tidak memiliki pengharapan dan masa depan (hopeless). Mengapa? Karena ia adalah orang yang tidak bisa melihat (buta) dan hidup dari belas kasihan orang lain semata. Alkitab menyatakan bahwa yang bisa dikerjakan oleh Bartimeus hanyalah "...duduk di pinggir jalan dan mengemis." (ayat 35). Niscaya semua orang pasti memandangnya dengan sebelah mata alias meremehkannya. Itulah sifat manusia! Seringkali kita masih membeda-bedakan status/derajat seseorang; kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita; kita hanya peduli terhadap orang yang mempedulikan kita. Namun terhadap orang yang lemah (miskin) kita kerapkali menutup mata. Syukur kepada Tuhan ada satu Pribadi yang selalu peduli dan tidak pernah meninggalkan orang-orang yang dipandang 'rendah' oleh dunia, Dialah Tuhan Yesus Kristus. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang lewat maka segeralah Bartimeus berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (ayat 38) dan Tuhan pun mengindahkannya. Pernyataan Bartimeus "Yesus, Anak Daud." adalah bukti bahwa ia memiliki pengenalan yang benar tentang siapa Yesus itu. Dalam Yohanes 7:42 dikatakan bahwa "...Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." Bartimeus percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang sedang dinanti-nantikan oleh bangsa Yahudi. Meski secara lahiriah tidak bisa melihat, tapi mata rohani Bartimeus terbuka dan melihat. Ia sangat percaya bahwa Yesus sanggup melakukan perkara yang ajaib karena Dia adalah Tuhan yang berkuasa dan Dokter di atas segala dokter. Karena itu ketika Yesus bertanya, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?", dengan penuh iman Bartimeus menjawab, "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" (ayat 41). Dan mujizat pun dinyatakan, "...seketika itu juga melihatlah ia," (ayat 43). Bartimeus memiliki iman yang hidup, iman yang disertai tindakan sehingga ia menerima mujizat dari Tuhan: matanya yang buta menjadi tercelik! (Bersambung)
Disadur dari Renungan Harian Air
Hidup, edisi 21 Mei 2013 -
0 komentar:
Posting Komentar