Baca: Yakobus 1:12-18
"Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya." Yakobus 1:14
Musuh kedua kita dalam peperangan rohani adalah kedagingan kita sendiri, karena seringkali membuat kita mudah jatuh ke dalam pencobaan. Keinginan daging yang membuka celah dan akhirnya menyeret kita. "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:15). Musuh inilah yang tidak kita sadari tetapi sangat berbahaya. Kedagingan atau kelemahan tubuh kita seringkali dimanfaatkan Iblis untuk membangkitkan keinginan kita melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Apalagi setiap hari kita dihadapkan pada tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan dan meninabobokan. Melalui berbagai media, cetak maupun elektronik, aneka ragam informasi disuguhkan kepada kita: mulai dari berita yang menakutkan, menghibur, sampai hal-hal yang membangkitkan hawa nafsu. Sesungguhnya "...dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya," (1 Yohanes 2:17). Akibatnya kita lebih banyak mendapatkan input yang bersifat duniawi daripada informasi atau berita yang bersifat sorgawi.
Alkitab menegaskan, "...semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia." (1 Yohanes 2:16). Semakin kita terpikat dengan dunia ini semakin kita terikat dan menjadi sahabatnya. "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4). Bersahabat dengan dunia berarti mengutamakan perkara-perkara dunia ini dan mengabaikan perkara-perkara rohani. Inilah yang dikehendaki Iblis bagi kita! Karena itu jangan membuka celah terhadap keinginan daging kita yang menimbulkan pencobaan dan membuat kita jatuh dalam dosa. Mustahil kita akan menang atas pencobaan jika kita tidak meningkatkan jam-jam doa kita untuk bersekutu dengan Tuhan.
Dengan melekat kepada Tuhan setiap saat RohNya akan menolong kita dan menguatkan kita menghadapi setiap pencobaan yang ada. "...Roh membantu kita dalam kelemahan kita;" Roma 8:26
"Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya." Yakobus 1:14
Musuh kedua kita dalam peperangan rohani adalah kedagingan kita sendiri, karena seringkali membuat kita mudah jatuh ke dalam pencobaan. Keinginan daging yang membuka celah dan akhirnya menyeret kita. "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:15). Musuh inilah yang tidak kita sadari tetapi sangat berbahaya. Kedagingan atau kelemahan tubuh kita seringkali dimanfaatkan Iblis untuk membangkitkan keinginan kita melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Apalagi setiap hari kita dihadapkan pada tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan dan meninabobokan. Melalui berbagai media, cetak maupun elektronik, aneka ragam informasi disuguhkan kepada kita: mulai dari berita yang menakutkan, menghibur, sampai hal-hal yang membangkitkan hawa nafsu. Sesungguhnya "...dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya," (1 Yohanes 2:17). Akibatnya kita lebih banyak mendapatkan input yang bersifat duniawi daripada informasi atau berita yang bersifat sorgawi.
Alkitab menegaskan, "...semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia." (1 Yohanes 2:16). Semakin kita terpikat dengan dunia ini semakin kita terikat dan menjadi sahabatnya. "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4). Bersahabat dengan dunia berarti mengutamakan perkara-perkara dunia ini dan mengabaikan perkara-perkara rohani. Inilah yang dikehendaki Iblis bagi kita! Karena itu jangan membuka celah terhadap keinginan daging kita yang menimbulkan pencobaan dan membuat kita jatuh dalam dosa. Mustahil kita akan menang atas pencobaan jika kita tidak meningkatkan jam-jam doa kita untuk bersekutu dengan Tuhan.
Dengan melekat kepada Tuhan setiap saat RohNya akan menolong kita dan menguatkan kita menghadapi setiap pencobaan yang ada. "...Roh membantu kita dalam kelemahan kita;" Roma 8:26
Disadur dari Renungan Harian Air
Hidup, edisi 17 September 2013 -
0 komentar:
Posting Komentar