ANAK MUDA
KRISTEN (1)
Baca: Amsal 22:1-16
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." Amsal 22:6
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." Amsal 22:6
Masa muda adalah masa 'emas' dalam perjalanan hidup seseorang. Masa di mana seseorang sedang dalam puncak gejolak; masa mengekspresikan segala potensi yang dimilikinya. Namun juga bisa dikatakan sebagai masa 'rentan' terhadap segala pengaruh yang ada, apakah itu pengaruh baik yang membawanya kepada suatu keberhasilan, ataukah pengaruh buruk yang sewaktu-waktu bisa saja menjerumuskannya diarahkan secara tepat dan benar, sebab mereka itu sangat produktif dan bertalenta.
Saat ini perkembangan dunia begitu pesat bukan hanya di bidang tertentu saja, tapi hampir di seluruh bidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah bidang teknologi: ada internet, handphone super canggih, laptop, ipad dan sebagainya. Muncul istilahemail, facebook, twitter. Mau tidak mau kemajuan teknologi itu membawa dampak yang sangat besar terhadap perkembangan anak muda. mereka senantiasa mengikuti tren yang ada, jika tidak, mereka akan dianggap gaptek (gagap teknologi) dan itu bisa menjadi beban psikis tersendiri. Karena itu berbagai upaya ditempuh agar mereka dapat diterima oleh komunitas dan lingkungannya. Ini sangat berbahaya sebab anak muda memiliki kecenderungan emosi yang masih labil sehingga tidak sedikit dari mereka yang terus mencoba-coba apa pun yang mereka lihat dan rasakan. Kita sering membaca di surat kabar atau melihat di layar kaca ada banyak kasus terjadi sebagai dampak negatif kecanggihan teknologi: pornografi, ada anak gadis di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual dan dibawa lari oleh pemuda yang mereka kenal lewat facebook.
Sebagai orangtua kita harus ekstra hati-hati dalam mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anak untuk mengasihi Tuhan lebih lagi, serta menjaga dan mengawasi mereka terhadap pergaulan dan lingkungan yang ada, sebab tertulis: "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Memang kita tidak mungkin dapat menjalani hidup ini tanpa kehadiran teman atau sahabat, pergaulan tetap kita butuhkan, tetapi sebagai anak-anak Tuhan kita harus tetap selektif dengan siapa kita bergaul supaya kita tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. (Bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar