KRISTEN DEWASA: Peka Rohani!
Baca: Efesus 4:1-16
"sampai kita semua telah mencapai kesatuan
iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan
tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus," (Efesus 4:13).
Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang Kristen yang makin hari makin
bertumbuh di dalam kedewasaan rohani. Orang yang dewasa telah
meninggalkan sifat kanak-kanaknya (baca 1 Korintus 13:11).
Di dalam Ibrani 5:13-14 dikatakan, "Sebab barangsiapa masih
memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah
anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena
mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang
jahat." Orang yang dewasa rohani memiliki pancaindera yang
terlatih sehingga dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana
yang berkenan kepada Tuhan dan mana yang tidak berkenan. Inilah yang
disebut dengan kepekaan rohani.
Apa itu kepekaan rohani? Kemampuan memahami
pimpinan atau kegerakan Roh Kudus, mengerti kehendak Tuhan, merespons kasih dan
kebaikanNya, serta menyadari kesalahan dan pelanggaran yang telah
diperbuat. Orang yang memiliki kepekaan rohani akan memiliki kehidupan
yang selaras dengan firman Tuhan dan seirama dengan hati Tuhan. Kepada
jemaat di Filipi rasul Paulus menasihati, "Hendaklah kamu
dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus," (Filipi 2:5). Bagaimana supaya kita punya
kepekaan rohani? Terus melatihnya dengan belajar mengutamakan
perkara-perkara rohani sebagaimana rasul Paulus sampaikan, "...carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada,...Pikirkanlah perkara yang di atas,
bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2), karena kepekaan rohani
tidak terjadi dalam semalam. Artinya kita harus terus berproses untuk
menjadi pribadi yang peka rohani. Proses itu harus kita kerjakan dari
hari ke sehari, seumur hidup kita, selama kita masih bernafas.
Semakin kita mengutamakan perkara rohani semakin
dengan sendirinya kita akan memikirkan Tuhan dan firmanNya setiap hari.
Mari merindukan untuk selalu menyenangkan hati Tuhan dengan melakukan apa
kehendakNya sebagai balasan kebaikan dan kasih Tuhan yang telah kita terima.
Disadur dari Renungan Harian Air
Hidup, edisi 3 September 2013 -